Pages

Rabu, 20 April 2011

AKIBAT KELAPARAN DARI PERBUATAN MALAS


Di suatu perkampungan kecil, disudut jembatan yang terletak di pusat kampung itu, hiduplah seekor kucing dan anak-anaknya. Sehari-hari kucing tersebut berkelana ke sudut-sudut perkampungan, untuk mencari makanan bagi anak-anaknya. Suatu hari, kucing tersebut bertemu dengan anjing kampung yang berbulu hitam, yang menguasai daerah pasar perkampungan itu. Si anjing tersebut dengan sombongnya mengarahkan muncungnya ke wajah si kucing itu, hendak menggigit kucing tersebut. Serentak, si kucing mundur dan mengeluarkan kuku-kukunya yang runcing. Si anjing kemudian berkata :” Hei kucing..!!! Berikan padaku semua makanan yang ada di mulutmu itu..!”. Si kucing, jelas menolak karena makanan tersebut sengaja dibawanya pulang untuk anak-anaknya tercinta. Si kucingpun berkata, “Kamu harusnya malu padaku, badanku aja kurus dan kecil tapi masih bisa berusaha untuk mencari makanan untuk anak-anakku, sementara kamu, berbadan besar dan tegap, tapi kamu menyia-nyiakan itu, dengan hidup bermalas-malasan dan merampas makanan makhluk lainnya”. “Aku tidak butuh ceramahmu!!” Anjing tersebut menyalak dan memperlihatkan gigi-gigi runcingnya, berharap si kucing tersebut takut.

                Dengan sigap si kucing melompat ke atas meja kosong, bekas tempat penjualan ikan yang telah ditinggal oleh penjualnya. Anjingpun tak kalah ganas melompat hendak menerkam kucing tersebut. Si kucing terus berlari, dari meja ke meja, ia melompat kesana kemari, menghindari anjing hitam yang mengejarnya.

                Tiba-tiba seorang kakek yang hendak mencari ikan, lewat dan melihat kejadian itu. Hatinya iba melihat si kucing kurus yang malang itu. Segera dilemparnya sepotong roti dari kantongan plastik yang dibawanya, berharap anjing tersebut tertarik pada roti itu dan melepas si kucing malang tersebut. Dan ternyata, tindakan kakek benar dan berhasil menyelamatkan si kucing. Si kucing dengan tatapan matanya, seolah-olah hendak mengucapkan terimakasih pada si kakek. Kemudian, kakek dan kucing tersebut berlalu  dan meninggalkan si anjing yang dengan rakusnya menyantap potongan roti dari kakek tua itu.

                Kemalasan akan membuat kita kelaparan, karena saat tubuh ini malas, tidak bergerak, maka makanan pun tidak akan datang dengan sendirinya. Kemalasan yang mengakibatkan kelaparan akan memicu perbuatan jahat yang tidak didasari dengan akal sehat, seperti anjing di cerita di atas yang hendak melukai si kucing hanya demi makanan yang dimiliki oleh kucing tersebut. Seperti anjing yang hidupnya dalam kemalasan dan sewenang-wenang, demikian hidup orang yang menyia-nyiakan bakat diri dengan tidak melakukan apa-apa, yang hanya tau mengkritik orang lain tanpa pernah bertindak suatu hal yang berarti. Kemalasan hanya dapat diatasi dengan tekad kuat dalam diri orang tersebut. Apabila tekad sudah ada, maka badan akan bergerak dengan sendirinya.

                Kemalasan akut akan menimbulkan efek negatif bagi sesama dan lingkungan sekitarnya. Seperti anjing di cerita di atas, yang menimbulkan ketakutan bagi makhluk hidup yang ada di sekitar tempat ia berada. Kita sebagai manusia cerdas, harus mampu memanfaatkan potensi diri, dengan rajin belajar dan bekerja. Sehingga kehadiran kita, menjadi berkat bagi sesama, seperti kucing yang rajin mencari makan untuk anak-anaknya, yang menjadikan kehadirannya menjadi berkat bagi anak-anaknya.

                Mari kita belajar untuk menjadi makhluk yang rajin bekerja…agar menjadi berkat bagi sesama dan lingkungan. Mari kita mencobanya..dan semoga berhasil. ^_^.

Ditulis oleh : Win'o

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 Rumahku, Istanaku! Blogku, Istanaku !. Design by WPThemes Expert

Blogger Templates and RegistryBooster.