Pages

Jumat, 15 April 2011

KEHILANGAN

Saat aku duduk dibangku SMU, aku mengalami kehilangan yang menjadi kehilangan awal yang sangat menyakitkan. Aku kehilangan CINTA PERTAMAKU.
Sebenarnya sih..semua adalah salahku. Aku menduakan dia. Padahal saat itu, aku sangat mencintainya. Akupun heran, kok bisa ya..hatiku mendua?! Padahal semua yang ku mau ada di dalam dirinya. Namun, saat itu aku belum dewasa…aku salah melangkah..dengan pergi meninggalkannya…

Kehilangan pertama ini, membuat luka yang cukup dalam di hatiku. Sampai saat ini, aku masih mengingatnya. Aku ingin kembali padanya, namun sebagai teman saja..tapi dia tidak pernah menanggapi, seakan-akan diantara kami tidak pernah terjalin hubungan yang spesial. Aku hanya ingin berteman, tidak lebih…Sebab aku takut melukainya untuk yang ketiga kali. Jadi, berteman merupakan pilihan yang tepat untukku.

Kehilangan kedua, adalah kehilangan yang sangat melukai hatiku yang terdalam. Kehilangan orang yang sangat kucintai, yaitu keluargaku..Terlebih mom, dad, grand pa n grand ma. Kehilangan ini berhasil merubah sikapku 360 derajat. Aku yang dulunya humoris, berubah menjadi sosok yang serius dan tidak mengenal humor, aku yang dulunya banyak teman, menjadi sosok yang pendiam dan tidak memiliki banyak teman. Banyak perubahan sikap dan mental yang kualami, yang kurasa… membuat aku menjadi sangat tertutup.

Dua kehilangan ini sangat umum, kita alami. Kehilangan kekasih dan keluarga adalah sangat menyedihkan. Namun, kita harus mampu bangkit dari kesedihan dengan cara berusaha untuk hidup di dunia nyata, bukan di alam khayalan dan kenangan lama. Karena mengingat-ingat yang lalu, lebih sering membawa dampak negatif bagi diri kita.

Jadi, menangislah saat kamu kehilangan, karena tangisan merupakan simbol keikhlasan kita melepas sesuatu yang kita sayangi. Tangis yang tertahan, menimbulkan duka yang mendalam, yang dapat merubah sikap dan mental kita. Saya sendiri, sudah mengalaminya dan berharap kalian ‘para pembaca’ tidak melakukan kesalahan yang sama.
 Bersiaplah menghadapi kehilangan yang ketiga, yaitu kehilangan nyawa, dimana kepasrahan dalam tanganNya adalah kunci kesuksesan berpulang dengan damai.
 
Kehilangan ada bukan untuk ditakuti tetapi untuk dihadapi, mari bangkit bersama menghadapi kehilangan..

Ditulis oleh : Win'o

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 Rumahku, Istanaku! Blogku, Istanaku !. Design by WPThemes Expert

Blogger Templates and RegistryBooster.