Pages

Selasa, 18 Juni 2013

Tahun 2013 Tahun Ular

Tidak terasa, sekarang telah berada di pertengahan tahun 2013. Tahun yang penuh kesulitan di segala bidang. Banyak pihak mengeluh akan segala kesulitan di tahun ini. Mulai dari para pengusaha yang mengeluh akan turunnya daya beli masyarakat, harga barang yang mulai melambung tinggi, pendemo yang melakukan penjarahan dan pengrusakan fasilitas umum, pegawai yang mengeluh gaji yang tidak pernah naik, sementara pekerjaan semakin menumpuk, dan sebagainya.

Banyak hal telah terjadi di awal tahun ini, yang mendatangkan kesulitan disegala sektor kehidupan. Tidak sedikit yang berpikir bahwa tahun ular  memang selalu mendatangkan kesulitan, sama seperti ular yang licik dan berkelok-kelok, membuat jalannya roda kehidupan berliku dalam artian: penuh kesulitan, masalah dan hambatan.

Banyak yang berharap tahun ini agar cepat berlalu, sehingga kehidupan berjalan lebih baik lagi. Saya sendiri, tidak begitu mempercayai statemen yang  tidak masuk akal seperti ini. Karena segala yang terjadi di dalam hidup ini, memang sudah jalannya untuk terjadi seperti ini.  Tidak perlu pesimis di dalam menjalani hari-hari. Sebab sikap seperti inilah yang menciptakan hambatan dan masalah dalam hidup.

Sudah selayaknya, kita menjalani hari dengan penuh sukacita. Sebab saat ini, tidak akan terulang lagi. Jadi, tetap semangat, optimis dalam berkarya. Yakin dan percayalah bahwa Tuhan tidak pernah menutup mata atas segala kesulitan yang dihadapi makhluk hidup di dunia ini.


Selamat memasuki putaran kedua (semester 2) dalam tahun ular.


Ditulis Oleh:
Mee Asher

Sabtu, 24 Desember 2011

Tentang Perayaan Natal

Perayaan Natal adalah suatu perayaan untuk mengenang kelahiran jurusan selamat Yesus Kristus yang diakui sebagai Anak Allah yang tunggal. Natal merupakan momen yang tepat untuk berkumpul bersama anggota keluarga. Bercengkerama bersama, ibadah bersama, bekerja bersama, berpesta bersama-sama. Suatu momen yang penuh dengan kegembiraan, kedamaian, kehangatan dan kebersamaan, bersama semua orang yang ikut merayakannya.

Perayaan Natal biasanya diisi dengan segundang kegiatan yang menunjang kedewasaan imam, misalkan novena menjelang natal, perayaan adven (penantian kedatangan sang Juru Selamat), doa/kebaktian bersama di keluarga/pribadi. Mengapa perayaan ini diisi dengan banyaknya kegiatan ibadah? Karena perayaan natal bukan hanya untuk bersenang-senang, melainkan suatu momen untuk menghayati kedatangan Juru Selamat yang hendaknya disambut dengan iman penuh, dan sukacita yang penuh dari masing-masing individu.

Perayaan Natal di Keluarga Mee tidak seperti kebanyakan keluarga Kristen lainnya yang mengadakan momen liburan bersama. Keluarga Mee sibuk dengan kegiatan dagang yang biasanya, ramai pengunjung di bulan Desember seperti sekarang ini. Sekalipun, almh.ibunya Mee adalah orang yang sibuk, dia tidak pernah lalai dalam menjalankan kewajiban agamanya. Toko akan tutup lebih awal sebagai persiapan untuk mengikuti misa malam natal, yang selalu jatuh di tanggal 24-Desember.

Tidak ada pohon terang, tidak ada tukar kado seperti kebanyakan tradisi di keluarga lainnya. Di rumah Mee hanya berisikan kumpulan anggota keluarga yang nonton bersama, makan malam bersama, dan bercengkerama bersama. Suatu momen yang sangat jarang dilakukan, di keluarga para pedagang yang terkenal individualistis dan independen.

Natal yang semarak, hendaknya disemarakkan dengan kebebasan hati dan pikiran dari segala pikiran-pikiran negatif tentang diri sendiri, lingkungan sekitar dan orang lain. Kebebasan dari perasaan buruk akan memampukan sukacita untuk tumbuh dan berkembang di hati kita. Sehingga semarak Natalpun semakin membahana mengisi relung hati kita.

 Selamat Natal! Selamat Berbahagia untuk kita semua yang merayakannya. Semoga Natal memampukan kita melihat Dia yang akan datang tersebut, sehingga kemampuan melihat tersebut, akan mendorong kita untuk melakukan persiapan hati, pikiran dan tubuh kita untuk menyambut Sang Juru Selamat.

Merry Christmas 25-12-2011

Ditulis Oleh:
Mee Asher

Jumat, 23 Desember 2011

Merintis Usaha Baru

Berbicara tentang bisnis adalah hal yang sangat menarik. Meskipun aku bukanlah seorang pebisnis ulung, paling tidak, aku sudah melakoninya selama setahun belakangan ini. Banyak pelajaran yang kuperoleh dari usahaku selama ini. Yang pertama adalah: MODAL.

Tanpa modal materi, bisnis akan berjalan terseok-seok. Sulit mengembangkan usaha jika tanpa modal materi. Karena permintaan pelanggan beragam, sementara stok barang yang kita miliki tidak mencukupi untuk memenuhi permintan tersebut. Seandainya melakukan kredit pada distributor, dalam keadaan pasar yang sedang sepi, maka ini adalah cara konyol yang akan mematikan usaha Anda. Jika Anda tidak memiliki modal materi, dan perputaran uang pada periode waktu tertentu macet, dengan apa anda akan membayar hutang yang akan/sedang jatuh tempo tersebut?. Dalam bisnis, sangatlah perlu untuk menjaga kepercayaan distributor, agar hubungan kerjasama berlangsung langgeng, dan pada akhirnya mampu memajukan usaha baru tesebut.

Sumber modal materi yang utama, yang sebaiknya dilakukan adalah: mempunyai simpanan/tabungan tersendiri. Dilarang meminjam kredit di lembaga pengkreditan untuk modal usaha perdana. Sebab kita perlu memikirkan resiko usaha!.

Ingat juga bahwa usaha ini adalah usaha awal, yang belum memiliki pelanggan tetap. Belum punya nama, dan belum tentu berkembang di pasaran kelak. Dan anggap ini adalah resiko. Jika resikonya besar, apakah Anda yakin bisa menutupi bunga pinjaman, perbulannya?! Bukankah ini suatu cara yang sangat beresiko dalam merintis usaha baru?

TETAPI, semua tergantung resiko usaha dan jenis usaha yang akan dikelola. Ada usaha yang bisa berkembang dengan modal awal berasal dari pinjaman. Contoh: Kontraktor. Menggunakan dana pinjaman untuk membiayai proyek, setelah duit proyek cair, maka duit proyek tersebut digunakan untuk menutupi pinjaman yang pernah dilakukan.

Merintis usaha baru tetap memerlukan modal materi yang kuat dan lebih bagus lagi jika memiliki jaminan lain, yang dapat dipergunakan untuk mendapat tambahan modal dari lembaga pengkreditan. Contoh jaminan lain tersebut adalah: sertifikat tanah atau emas yang bisa digadaikan untuk mendapat tambahan modal.

Ditulis Oleh:
Mee Asher

Rabu, 21 Desember 2011

ALAMAK! AKU STRES LAGI!

Selama setahun di pulau kecil ini, aku mengalami tekanan yang tidak bisa dibilang ringan, dan tidak bisa dibilang berat pula. Kehidupan keseharianku sudah cukup mendatangkan stres yang luar biasa, yang memuncak pada tanggal 24-11-2011 yang lalu. Dimana, aku mengalami masa stres dan depresi sampai tak bisa bekerja lagi.

Stres awal dipicu oleh semakin menipisnya keuanganku yang mengharuskan aku, untuk berpikir ekstra keras untuk mencari cara bagaimana bertahan hidup sampai tahun depan. Modal usaha semakin menipis, sementara barang daganganku semakin sedikit. Di Natal tahun ini, aku tidak menjual aksesoris natal, yang biasanya mendatangkan untung luar biasa di bulan Desember seperti sekarang ini. Paman tidak mensuplai barang lagi, dan tante menetapkan sistem putus, yang mengharuskan aku berpikir 3 kali untuk menerima suplai barang dari dia.

Stres kedua dipicu oleh hubungan aku dan adikku yang semakin menjauh dan tidak pernah sejalan dalam berpikir dan bertindak. Hal ini menimbulkan stres, sebab rencana-rencana aku menjadi berantakan akibat tidak adanya kerjasama dari dia, sementara tempat usaha dan modal adalah milik bersama tapi keinginan tidak pernah sejalan. Daripada bertengkar di kemudian hari, lebih bagus aku mengalah dan mengikuti keinginannya untuk menyewakan rumah kami, tempatku usaha dan bertahan hidup selama setahun ini.

Stres ketiga dipicu oleh diriku sendiri yang tidak mampu mengambil keputusan, yang tidak mampu memilih satu pilihan yang tepat dan berguna bagiku, karena terlalu banyak pertimbangan yang memakai perasaan dan mengesampingkan logika. Aku stres karena sikap plin plan ku, dan aku tidak mampu memilih untuk kerja kembali, dan meninggalkan usaha yang telah ku rintis dengan susah payah. 

Stres yang terakhir datang dari kehidupan asmara ku yang semakin mendingin dan tidak menentu akan mengarah kemana. Stres ini tidak akan mengguncangku sekeras stres pertama sampai ketiga, karena jauh sebelum mengalami hal ini, aku telah mengalami kesakitan yang luar biasa.

Stres biasanya dipicu oleh satu hal yang mampu membuat tekanan di dalam pikiran dan hati. Stres membuat orang yang merasakan hal tersebut, tidak bisa berbuat apa-apa, merasa depresi dan tidak berguna. Stres dapat membunuh, ketika stres menjadi depresi yang dapat menyurutkan semangat hidup.

Untuk keluar dari situasi ini, langkah awal yang Mee lakukan adalah dengan menangis sejadi-jadinya untuk melepaskan semua perasaan yang bercampur aduk tersebut. Berdoa kepada Tuhan untuk memohon kekuatan dan kebijakan untuk dapat menetapkan sikap yang tepat. Kemudian, menghubungi seseorang yang menampung keluh kesah Mee, dan mampu menenangkan Mee. Mee menbutuhkan support ketika berada disituasi seperti ini. Dan Mee tidak bisa sendiri. Ketika berada di situasi stres seperti ini, sebaiknya tidak menutup diri karena akan memperpendek akal/pikiran yang bisa mendorong pada tindakan bunuh diri.

Langkah kedua yang Mee lakukan adalah keluar rumah, mengunjungi teman-teman dan berbicara pada mereka. Mendengar kisah mereka, yang pada akhirnya telah menyadarkan Mee bahwa Mee tidak sendiri. Bahwa bukan hanya Mee yang mengalami keadaan stres seperti itu. Pada langkah kedua, Mee tidak curhat kepada teman, cukup satu orang saja yang mendengar semua permasalahan Mee, dan ketika berkumpul bersama teman, hendaknya memasang muka cuek, seolah-olah sedang tidak mengalami permasalahan.

Langkah ketiga, Mee bekerja dan menyibukkan diri dengan pekerjaan yang mendatangkan kesenangan, bukan pekerjaan yang mendatangkan beban. Dengan menyibukkan diri, Mee menjadi lupa akan kesedihannya dan dengan sendirinya beradaptasi dengan keadaan stresnya saat itu.

Begitulah keadaan yang Mee rasakan belakangan ini, yang membuat pikiran Mee jenuh dan hampir gila, karena terlalu negatif dalam menilai segala sesuatunya. Kini, keadaan Mee berangsur-angsur pulih, walaupun belum 90% keluar dari stres, namun paling tidak, semangat hidup Mee kini telah bangkit, dan siap menerima peluang kerja yang kini terpampang jelas di depan mata.

Setiap orang pernah mengalami stres, dan masing-masing orang punya cara penyelesaian sendiri. Inilah cara Mee dalam mengobati diri sendiri.

Ditulis Oleh:
Mee Asher
 
Copyright (c) 2010 Rumahku, Istanaku! Blogku, Istanaku !. Design by WPThemes Expert

Blogger Templates and RegistryBooster.