Pages

Minggu, 05 Juni 2011

I LOVE MY MOM


Ibu adalah sosok wanita yang perkasa. Dia wanita pekerja keras, dengan tampang pas-pasan, pendidikan yang hanya tamat SD, namun dia berhasil menjadi pengusaha, istri dan ibu yang sukses. I Love My Mom!!
Sedari kecil, ibu tidak pernah memanjakanku. Aku sebagai anak pertama selalu diajar untuk tidak manja. Aku sengaja dipisahkan dari ibu, agar aku tidak tergantung padanya. Ibu adalah orang yang sangat kupercaya.
Kelas 3 SD, saat rasa penasaran akan dunia semakin besar, aku berhasil mendapat video bokep milik kedua orang tuaku. Aku sendirian menonton video tersebut. Hanya 5 menit, aku menontonnya, sudah membuat jantungku berdetak kencang. “Ada apa dengan mereka ya?!”, pikirku dalam hati. Kebetulan yang terlihat padaku adalah gerakan foreplay pria terhadap wanita.
Dengan sesegera mungkin, aku mematikan video tersebut; berharap ayah tidak menemukanku, yang telah berhasil menonton salah satu property private miliknya. Aku bergegas menemui ibu, dengan jantung yang masih berdetak kencang, aku mengakui semua perbuatanku. Ibu hanya terpana, dia tidak memarahiku..!! Dia hanya mengancamku, kalau aku berbuat hal yang sama lagi, aku akan dilaporkan ke ayah.
Setelah mendengar ancaman tersebut, akupun tidak berani menyentuh video tersebut. Aku takut pada ayah, karena ayah terbiasa menyiksaku dengan ikat pinggang yang tebal atau dengan rotan. Dia sering memukuliku, ketika aku nakal. Tapi, itu tidak membuat aku membencinya. Ayah adalah tetap ayah aku.
Saat aku duduk di kelas 5 SD, konflik di keluargaku sudah mulai terjadi. Ayah sering menyakiti ibu. Ibu hanya menangis. Dan parahnya, aku melihat dengan mata kepalaku sendiri bagaimana ayah membentak ibu dan membiarkan dia menangis. Saat itu, aku hanya melotot, bengong, sampai suara ayah menggema, meneriakiku dan segera mengejarku. Aku ketakutan..aku berlari..tanpa pernah bisa berada di samping ibu yang sedang menangis.
Ibu.. yang tertekan batin dari dulu, tidak pernah bercerai dengan ayah. Dia masih mengingat kami, anak-anaknya. Dia tidak mau anak-anaknya mengalami kehilangan sosok seorang ayah, sehingga dia memilih bertahan dengan kehidupannya. Walaupun ayah tidak pernah memperhatikan kami anak-anaknya, namun sosoknya sebagai kepala rumah tangga tidak pernah hilang. Dia lelaki yang bertanggung jawab. Hal inilah yang terus kutanamkan di benakku sampai hari ini.
Di keluarga Cina, perceraian adalah suatu aib yang luar biasa besar. Lebih baik tidak usah nikah daripada meyandang status janda yang identik dengan hal-hal yang buruk. Hal ini jugalah yang menjadi pertimbangan lain bagi ibu. Padahal aku sendiri, sudah sering menyarankan agar ibu bercerai dengan ayah. Ibu hanya menatapku dan berkata:  “Mee, ibu hidup bukan untuk diri ibu sendiri, ibu hidup buat kalian, anak-anak ibu, yang sangat ibu sayangi, biarlah ayah seperti itu…mungkin suatu hari dia akan berubah..Ibu masih bisa tahan kok Mee!! Ibu tidak ingin kalian kehilangan sosok seorang ayah, sekalipun dia jahat, dia tetaplah ayah kalian”.
Mee tercengang mendengar omongan ibu. Suatu pikiran yang tidak pernah terlintas di benak Mee, suatu kebesaran hati yang luar biasa besar. Mee hanya bisa menangis, menemani ibunya yang sedang menangis, yang mendekapnya malam itu, malam yang dingin, yang tidak akan pernah Mee lupakan sampai kapanpun.
I Love My Mom! Bahkan saat dia hendak pergi dari dunia, aku merasakan dia memanggil namaku. Hal itu terwujud dalam mimpiku, seminggu setelah gempa, dimana aku melihat ayah dan ibu. Aku menangis terisak..suatu tangisan histeris yang dibalas dengan tangisan luar biasa dari ibu. Wajahnya di mimpi itu, lebih sedih dibanding kejadian malam yang dingin itu. Aku tak kuasa menahan perih hatiku. Sampai ketika aku terjaga, air mata hangat masih menetes di pipiku.
Aku berdoa, aku percaya doa yang kusampaikan pada Tuhan akan sampai kepada Ibu. Aku pasrah dengan keadaanku. I’m really Love and Miss My Mom.
Aku bukan seorang mother complex. Aku hanya Mee, pribadi melankolis yang berusaha berpositive thinking dalam menjalani kehidupan ini.
Sampai kapanpun, aku akan tetap mencintai My mom! Satu cita-cita terbesarku, sebelum mereka pergi adalah: aku ingin membahagiakan Mom! Aku ingin membelikan dia sebuah rumah di kota Medan, yang akan menjadi tempat peristrahatannya di hari tua. Tapi cita-cita itu hancur, ketika bencana merenggut mereka dari hidupku. Aku sangat terpukul.
Dulunya, kehidupanku bagaikan angin yang tidak tentu arah dan tujuannya. Wanita adalah satu pilihan dan arah pasti dalam hidupku, yaitu bagaimana menyenangkan wanita dengan segala yang kumiliki, karena dengan membahagiakan wanita, aku ikut membahagiakan My mom. Aku percaya dan tetap optimis akan mendapat wanita yang kuinginkan, yang akan kubahagiakan dengan segala yang kumiliki, sampai kontrakku di dunia ini berakhir.
Jadi, jangan heran kalo aku menjadi pecinta wanita! Karena wanita adalah makhluk luar biasa yang membuat hari-hariku berwarna. Wanita yang lemah mampu menguatkan aku ketika aku lemah, wanita yang cerewet mampu mengingatkanku akan kesalahan yang kulakukan, wanita yang beriman membuat aku sadar akan arti kehadiranku di dunia, wanita yang manja membuat aku berarti di dekatnya.
I Love My Girl Like My Love For My Mom.
And
I Will Love My Girl with My Way.
Ditulis Oleh: Win’O

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 Rumahku, Istanaku! Blogku, Istanaku !. Design by WPThemes Expert

Blogger Templates and RegistryBooster.