Senin Pagi, 12-6-2011, Pkl. 06.00 WIB, Mee mulai menulis lagi... setelah hampir seminggu Mee tidak mengeluarkan pikiran yang ada dibenaknya.
Malam tadi Mee tidak bisa tidur, 3 kali Mee terbangun dari tidurnya, pertama pukul 23.30, kedua, Mee terjaga pada pukul 01.00, ketiga Mee kembali terjaga pada pukul 03.00, menatap sekelilingnya, berharap menemukan Purple. Tapi, dia tidak ada! Semua hanya mimpi! Mee mampu merasakan Purple sama seperti Purple yang mampu merasakan Mee. Mungkin karena kedekatan hati, membuat kami saling mampu merasakan pasangan kami. Mee ingin menegaskan bahwa hal ini bukan suatu kegilaan. Karena sampai detik ini, Mee dan Purple masih sadar siapa kami, bagaimana kami, dan kami berada dimana. Tidak ada yang berubah! Kami tetap menjadi pribadi kami seperti sediakala, seperti saat kami belum pernah ketemu.
Pagi ini, disaat otak Mee masih belum siap untuk merangkai kata, Mee mencoba mengungkapkan apa yang ada di hati Mee, yang membuat Minggu pertama di bulan Juni ini, Mee bertingkah seperti anak-anak.
Mee menyesal...,sangat menyesal...karena selama seminggu yang lalu Mee telah lepas kendali. Beban kehidupan Mee dengan orang-orang di sekeliling Mee membuat mee bertingkah childish. Dan keadaan ini diperparah dengan kesibukan Purple terhadap skripsinya. Mee harusnya kuat dan dewasa menyikapi semua hal yang tidak mengenakan ini; dengan belajar diam, tidak rewel, tidak bawel lagi. Mee khilaf yank..!! Kadang Mee bisa berada di titik terlemah Mee, disaat Mee membutuhkan seseorang dan dia tidak ada. Hal ini membuat Mee sedih..Masuk ke dalam fase depresi, menciptakan negative thinking yang luar biasa jahat. Mee gak bisa ngontrol pikiran Mee saat Mee gak stabil. Dan Mee benar-benar minta MAAF ke Purple atas sikap Mee. Dan Mee janji, akan lebih tenang lagi di minggu ini, dan hari-hari ke depannya. Mee akan belajar diam. Karena dengan diam, Mee dapat lebih bersikap stabil.
Mee tidak sebaik, sepandai, sekuat, setegar, sedewasa, sesempurna yang Purple bayangkan. Sesungguhnya, Mee adalah pribadi dari kebalikan semua persepsi ayank di atas. Beberapa sudah mulai terbukti: Pertama: betapa bodohnya Mee yang tidak pekah, yang tidak pernah merasakan apa yang ayank rasakan. Pikiran Mee terlalu liberal, membuat Mee sering tidak sadar bahwa apa yang Mee buat dapat membuat pasangan/orang lain sedih, marah, dan kecewa. Mee belum mampu mengerti, kecuali Mee diingatin dan disadarkan akan efek perbuatan Mee. Inilah salah satu kebodohan Mee, yang ingin Mee perbaiki, dan berusaha untuk memperbaikinya.
Kedua, Mee adalah pribadi yang tidak dewasa. Mee bisa bertindak kekanak-kanakan, seperti bocah lima tahun yang dapat merajuk tak jelas akibat jealous yang gak jelas. Mee bisa merengek... ketika permintaan Mee gak diikuti, misalnya ketika Mee ingin dimanja, jika dibalas dengan omelan panjang, Mee bisa menangis gak jelas, memalukan?! Yeah..! But it’s reality…!!! Mee bisa mengamuk ketika Mee gak diperhatikan, contohnya: Dulu ketika mantan partner Mee gak ngasih kabar, gak balas sms Mee, Mee segera nyusul ke tempat dimana dia berada, dan terjadilah lepas control! Mee mencak-mencak di depan umum. Untungnya Mee gak ikut membanting hp mantan parnert Mee. Mee pribadi childish, yang sangat childish ketika berada di salah satu fase. Inilah salah satu kelemahan Mee yang bisa membuat Mee menjadi pribadi yang mengerikan.
Ketiga, Mee tidak sekuat yang Purple bayangkan. Mee bisa sangat rapuh. Terlebih jika partner Mee mengeluarkan kata-kata: “Aku tidak membutuhkanmu! Terserah Lo, Lo mau buat apa! Gw gak peduli lagi!”. Perkataan yang sangat menyakitkan, yang mampu membuat Mee menjadi sangat sensitif dan agresif. Mee jarang mukul, kecuali ditantang oleh orang lain. Dan partner terakhir Mee, dialah yang sering menatang Mee, Dia sering berkata: ”Kalo lo berani, tampar aja gw! Bunuh sekalian! Biar puas Lo!! Biar nanti lo gak jadi S.kom, melainkan jadi Narapidana. Coba…coba tampar gw kalo berani!”. Kemarin, Mee sudah berusaha menahan diri, tapi Mee gak berhasil, Mee langsung lepas control, Mee benar-benar memukuli dia! Sampai dia menangis...histeris... barulah Mee melepaskan tangan Mee dari lehernya. Ya...! Mee pernah mencekik mantan partner Mee!. Itu terjadi saat Mee benar-benar emosi.
Mee tidak mengkonsumsi obat penenang, makanya Mee sering nyakitin diri sendiri. Mee benar-benar melukai tangan Mee sendiri, dengan gunting atau benda tajam lain yang terlihat di mata Mee, salah satu buktinya, kini telah meninggalkan bekas di lengan kiri Mee.
Ketika Mee tersadar telah melukai partner Mee, Mee akan menjadi rapuh, dan suka nyakitin diri tanpa pernah merasakan sakitnya pisau/gunting yang menyayat kulit Mee. Dan inilah, pribadi Mee yang sangat mengerikan.!
Keempat Mee tidak sebaik yang Purple kira. Mee bisa menjadi pribadi yang sangat jahat ketika Mee merasa tidak berarti bagi sesama terlebih bagi pasangan Mee. Mee akan menjadi dingin, sedingin es, gak pedulian, cuek, gak mo mendengar alasan apapun, terlalu menganggap diri benar, hal yang dapat menyakitin perasaan orang lain. Mee bisa jahat.! Jahat karena Mee tidak mampu mengontrol diri. Dulu, Mee sering banget nyakitin perasaan mantan partner Mee, makanya dia sering berkata pada Mee “MEE kamu GILA! Aku tidak mampu memahamimu!”
KELIMA, Mee tidak sempurna. Mee hidup seperti JetCoaster yang sering ayank katakan.Ya...! Mee mirip dengan permainan yang satu itu! Kadang Mee dapat terlihat sempurna! Kadang Mee terlihat sangat menyedihkan, kadang Mee terlihat seperti patung, kadang Mee terlihat seperti saudara yang sangat hangat. Mee pribadi yang tidak stabil. Inilah yang membuat kesempurnaan jauh dari hidup Mee.
Sekarang ayank, dapat menarik kesimpulan sendiri, bagaimana Mee… betapa mengerikannya Mee dibalik wajah pas-pasan dan mata polosnya Mee. Mee gak lebih dari seorang pesakitan yang berusaha mencapai kestabilan dalam hidup. Agama dan Cinta adalah dopping buat Mee yang membuat Mee dapat bertahan hidup sampai hari ini.
Ditulis Oleh: Mee Asher
0 komentar:
Posting Komentar